Bingung mau koleksi atau beli buku novel apa? Lihat saja apakah novelnya diadaptasi ke film atau tidak. Mengapa? Biasanya novel yang diadaptasi menjadi film menunjukkan novel tersebut mendapat sambutan banyak masyarakat. Penjualannya bagus, dan menjadi bestseller. Para produser film akan melihat hasil penjualan satu novel sebelum memutuskan diadaptasi menjadi film. Tentu saja mereka juga memerhatikan kualitas ceritanya.
Karenanya, novel-novel yang telah dan akan diadaptasi ke film bisa menjadi target utama perburuan saat Anda beli buku novel. Republika Penerbit yang telah dikenal masyarakat dengan novel-novel bestsellernya memiliki koleksi novel yang telah difilmkan. Berikut ini 5 (lima) novel Republika Penerbit yang telah diadaptasi ke film:
Ayat-Ayat Cinta
Novel Aya-ayat Cinta karya Habiburrohman El Shirazy terbit perdana Desember 2004. Novel yang menjadi pelopor karya sastra Islam ini telah terjual ratusan ribu eksemplar dan meraih penghargaan Pena Award dan The Moost Favorite Book 2005. Filmnya dengan judul yang sama tayang perdana pada Februari 2008. Hanung Bramantyo dipercaya sebagai sutradara. Pemain utama terdiri Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Putri, Zaskia Adya Mecca, dan Melanie Putri. Sempat menjadi film dengan jumlah penonton terbanyak, 3.676.135 orang sebelum dikalahkan film Laskar Pelangi di tahun yang sama. Dan, saat ini berada di urutan ke 8 film Indonesia terlaris sepanjang masa, di mana urutan ke 1 ditempati film Warkop DKI Reborn dengan jumlah penonton 6.858.616 orang.
Ketika Cinta Bertasbih 1 & 2
Novel Dwilogi Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrohman El Shirazy terbit perdana 2007. Novel roman ini menceritakan 3 orang pemuda yang sedang menuntut ilmu di al-Azhar, Kairo.; Anna Altafunnisa, Khairul Azam, dan Furqan Andi Hasan. Cerita terbentang dari Kairo, Mesir hingga ke Klaten, Jawa Tengah, Indonesia. Dari Universitas al-Azhar sampai Pesantren Daarul Qur’an Wangen. Filmnya dengan judul yang sama dan dibuat sekuel sebagaimana novelnya disutradarai oleh Chaerul Umam dengan bintang utama Kholidi Asadil Alam dan Oki Setiana Dewi. Film Ketika Cinta Tasbih 1 meraih jumlah penonton sebanyak 2.105.192 orang, sementara sekuelnya meraih 1.494.739 orang. Kedua film Ketika Cinta Bertasbih menempati urutan kedua dan keempat kategori film religi terlaris. Di mana urutan pertamanya adalah film Ayat-Ayat Cinta.
Hafalan Shalat Delisa
Novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye terbit perdana 2007. Novel perdana Tere Liye yang diterbitkan Republika Penerbit ini berlatar peristiwa tragedi alam terbesar yang pernah terjadi pada manusia, khususnya bangsa Indonesia. Tsunami Aceh, 2004 telah meluluhlantahkan daerah-daerah di Aceh dan sejumlah kota lainnya yang terdampak dengan jumlah korban ratusan ribu orang. Bertepatan dengan tujuh tahun peringatan bencana Tsunami Aceh, Film Hafalan Shalat Delisa rilis di Desember 2011. Sutradaranya Sony Gaokasak dan dibintangi oleh Nirina Zubir dan Reza Rahadian. Film ini ditonton oleh 668.731 orang.
Bidadari-Bidadari Surga
Novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye Terbit 2008. Novel yang menyajikan potret hitam putih keluarga yang penuh warna, dan air mata ini bercerita tentang kasih sayang dan pengorbanan seorang kakak (Laisa) untuk adik-adiknya, agar mereka dapat melanjutkan pendidikan, walaupun ia harus bekerja di terik matahari setiap hari. Filmnya sendiri rilis di bulan Desember dengan sutradara Sony Gaokasak. Para pemain yang terlibat di antarnya Nirina Zubir, Nino Fernandez, Nadine Chandrawinata, Rizky dan Hanggono.
Moga Bunda Disayang Allah
Novel Moga Bunda Disayang Allah diangkat dari salah satu kisah nyata paling mengharukan, ditulis kembali dari salah satu film terbaik sepanjang masa. Novel karya Tere Liye yang terbit 2006 ini bercerita tentang seorang gadis kecil, usia 6 tahun. Sejak usia 3 tahun si gadis ini memiliki keterbatasan fisik sejak usia 3 tahun: buta, tuli, dan bisu. Filmnya dirilis 2013 dengan sutradara Jose Poernomo dengan Fedi Nuril dan Shandy Aulia sebagai pemeran utamanya.
Penasaran dengan kisah-kisah novel di atas? Beli buku novel-novel bestseller ini sekarang juga di www.bukurepublika.id
Info lebih lanjut bisa lihat di
IG Buku Republika
Fanfage Buku Republika
atau beli langsung di
Toko Buku Republika
Jl. Kavling Polri Blok I No. 65, Jagakarsa Jakarta Selatan
Menurut saya, novel yang tidak diangkat menjadi film juga sangat menarik untuk dibaca, karena apa? Karena novel novel yang tidak diangkat di layar lebar memiliki alur cerita yang imajinatif dan terkesan out of the mindset sehingga sulit untuk divisualisasikan melalui media film. Jika ditinjau dari pendapat “sebuah novel difilmkan karena penjualan yang banyak”, menurut saya alasan tersebut kurang begitu cocok, karena banyak dari teman teman saya membeli novel setelah menyaksikan film dari bioskop, jadi justru film lah yang mendobrak penjualan novel tersebut, yang mana alur cerita novel tersebut dapat divisualisasikan