Sebuah novel pembangun jiwa tentang seorang pecinta sejati yang mencintai karena Allah dan kehilangan pun karena Allah.
Novel Bumi Cinta kembali terbit di Republika. Banyaknya permintaan dari pembaca mendorong Kang Abik untuk menerbitkan novel dengan latar Moskowa, Rusia ini. “Kami menerima banyak masukan dari pembaca agar novel Bumi Cipta diterbitkan Republika. Saat kami komunikasikan dengan kang Abik, beliau menyambut baik,” jelas Syahruddin El Fikri, General Manajer Konten dan Promo Republika Penerbit.
Irwan Kelana, wartawan senior, memandang novel Bumi Cinta sebagai perpaduan romantisme Shidney Sheldon dan suspens ala Frederick Forsyth. Terasa mengasyikkan sejak baris pertama hingga baris terakhir. Sementara Lili Wong, seorang pemerhati novel yang juga keturunan Tionghoa menilai bahwa novel ini Humanis, cerdas, mengharukan, dan memuat nilai universal.
Novel setebal 552 halaman ini merupakan buku ke-11 kang Abik yang diterbitkan Republika. Buku pertama seperti telah diketauhi bersama adalah Ayat-Ayat Cinta. Lalu ada Pudarnya Pesona Cleopatra, Di Atas Sajadah Cinta, Ketika Cinta Bertasbih 1, Dalam Mihrab Cinta, Ketika Cinta Bertasbih 2, , Api Tauhid, Ayat-Ayat Cinta 2, Cinta Suci Zahrana, Bidadari Bermata Bening, dan Merindu Baginda Nabi.
Tentang Bumi Cinta
Apa jadinya jika seorang santri salaf yang terjaga keyakinan dan akhlaknya harus tinggal di negeri yang menjunjung tinggi seks bebas. Mungkinkah iman dan kehormatannya rontok demi memenuhi hasrat duniawi yang bisa dengan mudah didapatkannya?
Inilah yang terjadi pada tokoh utama novel Bumi Cinta, Muhammad Ayyas atau biasa dipanggil Ayyas. Tugas penelitian mengharuskannya tinggal di Rusia, negeri atheis yang menghalalkan seks bebas. Terlebih, atas bantuan sahabat SMP-nya, Ayyas tinggal satu apartemen dengan Yelena dan Linor. Mereka berdua mewakili noni-noni Rusia yang berparas cantik. Dan, setelah tinggal beberapa lama di apartemen Ayyas semakin terkejut karena mereka berdua bukan orang baik-baik.
Interaksi mereka bertiga awalnya kurang baik. Yelena dan Linor terus menggoda Ayyas dengan berbagai cara. Keteguhan dan akhlak Ayyas meruntuhkan kebencian dan kemudian menumbuhkan benih sayang dan cinta. Linor memeluk Islam dan menyatakan cintanya kepada Ayyas. Sayangnya Ayyas terlambat memberikan jawaban. Maut lebih dulu datang menjemput Linor sebelum Ayyas menyatakan kesediannya menjadi pendamping Linor.