Description
Johansyah Ibrahim, seorang pemuda Indonesia yang sedang belajar ilmu PR (Public Relations) di University of Leeds, Inggris, tak pernah menyangka keputusannya untuk datang ke London melihat prosesi pemakaman Putri Diana Spencer bersama beberapa teman kampusnya, akan menjadi titik balik dalam kisah cinta dan mengubah jalan hidupnya selamanya.
Di tengah murung musim gugur yang mengurung kota, Jo mengalami beragam peristiwa yang bersentuhan dengan bermacam jenis hati wanita, selama sepekan yang riuh oleh liputan media dan ziarah jutaan manusia. Ketika prosesi pemakaman usai, Jo harus menetapkan pilihan siapa wanita yang akan bertakhta dalam singgasana cintanya. Dia tak bisa bermain hati karena setiap pesona romansa memancarkan elegi dan tragedinya sendiri.
Anatasya Silvia –
Saya tertarik untuk dapatkan novel ini kerana setting tempatnya yang begitu keren yakni London, dan cover yang cocok dengan setting tempat dan alur ceritanya.
Awal-awal saya rasa ceritanya sederhana, kebanyakan begitu-begitu saja, tapi lama kelamaan semakin bagus. Bagus banget! Banyak hal tak terduga, Saya setia dan teruskan baca, karena saya yakin yang indah itukan perlu sabar sebelum manisnya.
Cinta pandang pertama yang tak pernah menipu. Walau sudah coba dihapuskan, tapi takkan pernah menghilang. Begitulah kisah seorang pria bernama Johansyah Ibrahim.
Buku ini mengisahkan tentang lika-liku kisah romansa Jo, lulusan salah satu universitas bergengsi di Indonesia yang sedang melaksanakan short course di Inggris sebagai bagian dari program perusahaannya.
Dikisahkan di novel ini bahwa ia terlibat interaksi dengan beberapa perempuan, yang salah satu di antaranya merupakan cinta pertamanya yang lama terpendam dan kemudian ia nikahi, bernama Tiara.
Pernikahan adalah titik awal perjalanan baru bagi Jo dan Tiara. Ada ego yang harus selalu dilunakkan, ada kondisi finansial yang harus diupayakan, dan ada tuntutan memiliki keturunan yang terus dilontarkan. Jangan lupakan juga cita-cita pribadi yang seolah terkubur setelah menikah. Serta kenangan tentang masa lalu dan sosok yang menyertainya yang sesekali teringat. Dan masih banyak lagi kondisi lainnya yang berpengaruh pada pasang surut romantisme pasangan ini, yang menjadi bumbu pada pernikahan mereka.
Membaca novel ini bagiku membuka sisi lain dari kehidupan pernikahan yang mungkin tidak banyak digambarkan di kisah-kisah romansa populer.
Bahwa pernikahan itu tidak hanya tentang keinginan untuk memiliki, melainkan lebih banyak tentang meneguhkan komitmen, menjaga komunikasi, dan menyamakan ekspektasi. Bahwa jodoh itu misteri dan tak ada yang benar-benar bisa menduga jalan hidup seseorang, termasuk apakah sosok yang ia nikahi akan tetap bersamanya hingga ajal menjemput.
Aku jadi berpikir, betapa menantangnya menentukan titik temu antara dua kepala di dalam suatu hubungan bernama pernikahan.
Saya juga belajar dari novel ini bagaimana mendapatkan kebahagiaan adalah dengan membatasi diri dengan segala aspek bukan malah melampiaskan keinginan.
Nurazmi Afifah –
Raga di rumah aja, rasa menjelajah keliling dunia!
Saya baru saja selesai membaca buku ini. Kali pertama kenal atas rekomendasi admin republika di instagram. Saya langsung tertarik. Mengapa? Pertama, saya suka judulnya. Penasaran. Lalu bertanya-tanya. Loh, ada apa? Kedua, saya suka covernya, ilustrasi dan warnanya menggemaskan.
Setelah membaca, waw, benar-benar patah hati saya. Alurnya tidak bisa tertebak sama sekali hanya dengan membaca prolog. Dari buku ini, saya juga belajar beberapa bahasa asing, seperti frumoasa, bon appetite, lyubov’ vsey money zhizni, c’est bon. Biasanya, saya sering mempraktikkan kosakata asing bersama teman saya. Saya lantas merekomendasikan ke teman-teman saya. Mereka harus baca buku keren ini.
alfa anisa –
Dari judulnya sudah membuat penasaran apalagi saya. Dilarang bercanda, kenapa dilarang? apakah kenangan harus selalu disikapi dengan serius. Ah, pengen bacaa. 😁
nurbaitiputrisamawa1998 –
Sering sekali nemu kuotes bagus di ig dari buku ini, jadi makin penasaran buat baca.
Yg paling diingat itu “saya telah belajar bahwa mendapatkan kebahagiaan itu dengan membatasi keinginan, bukan dengan melampiaskan nya “~ buku ni kayaknya bakalan enak untuk nemenin waktu yg gini2 aja😆
Az Zikra Harun Al Rasyid –
Pertama kali lihat buku ini saya memang langsung penasaran karena baca judulnya. Alhamdulillah kesampean juga beli buku ini meski sempat tergoda beli buku yang lain 😁. Ngomongin tentang penulisnya, jujur aja saya baru pertama dengar dan baru pertama kali juga baca karnyanya. Ternyata saya kudet, padahal beliau sudah menghasilkan beberapa karya sebut saja naga Bonar Jadi 2, Sang Pencerah, Anak Sejuta Bintang, dll.
novel ini membawa kita kembali ke tahun 1997 dimana saat itu dunia sedang berduka atas kematian tragis Putri Diana. Adalah Jo mahasiswa asal Indonesia yang sedang melanjutkan studinya di kota Leeds memutuskan untuk melihat secara langsung pemakamam Putri Diana di London, dirinya tak pernah menyangka bahwa kedatangannya ke London membawa dirinya untuk bertemu dengan seorang jurnalis wanita Muslim berkebangsaan Rumania yang bernama Khaleda Jderescu atau lebih akrab dengan panggilan Aida. Pertemuan yang singkat tak menghalangi keduanya untuk lebih dekat dan saling memberikan perhatian satu sama lain, padahal jauh di lubuk hati Jo sudah tersimpan nama yaitu Tiara yang merupakan sepupunya dan sudah dekat sejak masih kecil. Tiara yang juga sedang kuliah di London. Kedatangan Jo ke London akhirnya mempertemukan kembali dirinya dengan Tiara, ditengah kebimbangan Jo bingung haruskah menyatakan cinta pada Tiara? ataukah memilih Aida, seorang Jurnalis yang baru 2 hari dikenalnya?
Awal baca novel ini saya kaget sendiri karena ternyata alurnya sangat cepat, dari tahun 1997 kita dibawa ke tahun 1998 dimana terjadi krisis moneter dan dolar sedang tinggi-tingginya hingga kemudian terjadi revolusi, hingga ke tahun 2004 saat bencana tsunami terjadi. Puncak cerita pun terjadi di tahun 2006.
Untuk setting dari novel ini selain London, ada juga Jakarta, Paris, dan pastinya Aceh. Sayangnya penulis kurang kuat menggambarkan setting sehingga terkesan sekedar lewat saja. Penokohan pun kurang kuat karakternya sehingga selesai membaca buku ini tidak ada karakter yang membekas sama sekali di hati saya 😎
Satu-satunya yang saya suka dari novel ini adalah alurnya yang cepat serta jalan ceritanya yang sama sekali tidak mudah tertebak bahkan sampai ending. Saya sempat tertipu saat membaca prolog di bagian depan, sepanjang cerita saya menebak-nebak ending dari novel ini berbekal prolog yang saya baca. Untuk kemudian dibuat terkejut dengan bagian epilog. Tapi sejujurnya saya sangat suka ending dari novel ini
Lalu apa maksud dari judul ‘Dilarang Bercanda dengan Kenangan?’. Saya rasa penulis ingin menyampaikan pesan moral yang terkandung dalam judul tersebut. Bahwa berhati-hatilah untuk memilih mana kenangan yang akan diingat dan dilupakan, Karena mengingat-ngingat sebuah kenangan yang harusnya kau lupakan hanya membuat sakit hati dan sulit untuk melanjutkan masa depan
geoenviron98 –
Kata Jo pada Aida mengutip apa yang disampaikan John Stuart Mill “Saya telah belajar bahwa cara mendapatkan kebahagian adalah dengan membatasi keinginan bukan dengan berusaha melampiaskannya”
Sangat berbahagia sudah membaca buku ini, sungguh sajian yang komprehensif dan mendalam, bagaimana pada momen singkat kematian Lady Diana, berbagai macam kisah mampu diramu dengan sangat baik, disajikan kepada pembaca dengan cara yang apik, berbagai perspektif dihadirkan dari berbagai macam latar pribadi orang, mulai dari Fatima, Aida, hingga Tiara.
How Lucky Iam, terhitung dua tahun baru bisa membeli karya ini setelah terbit ditahun 2018, selain menambah pemahaman yang berkembang pada saat itu, juga menyadari betapa pentingnya peran seorang Public Relation dalam menjadi penyambung lidah antar berbagai pihak.
Buku yang sangat baik, terima kasih tokobuku Republika yang sudah menghadirkan bacaan mengenyangkan pikiran, dan perasaan. Bravo!