Description
Keputusan apa yang akan kau buat saat dirimu menjadi anak tertua dari keluarga yang serbakekurangan dan lima adik yang masih mengenyam pendidikan? Tindakan apa yang bisa dilakukan, saat kau melihat ayahmu berjuang mempertahankan sekarung beras terakhir hasil panennya, dari tangan preman yang tanpa ampun mengangkut semua hasil kerja keras yang ia punya?
Di usianya yang masih belia, Fatin sadar bahwa selepas SMA ia tak boleh lagi menggantungkan hidup pada kerja keras orangtuanya. Perasaan itulah yang membawanya pergi ke Jakarta untuk bekerja sekaligus menuntut ilmu demi masa depan yang lebih baik.
Tapi yang menunggu di luar kampung halamannya tak hanya soal karir dan ilmu, melainkan juga cinta, luka, dan penderitaan. Sayang, berbagai usahanya menyelamatkan diri malah membawanya masuk ke ancaman yang jauh lebih berat.
Berbagai tantangan dalam hidup, membawa Fatin jauh dari orangtua dan saudaranya. Beratnya beban yang ia bawa membuatnya tak sanggup segera kembali. Tak hanya jarak yang membentang, melainkan juga ancaman yang tiada habis membuat jalannya untuk pulang terasa begitu panjang.
Surahman –
Gak banyak yg bisa dikatakan untuk novel ini selain “keren bgt”
Cindy Puspita –
Novel ini mengajarkan kita untuk senantiasa tegar, pantang menyerah, jangan mau kalah dengan keadaan, tetap kuat memegang prinsip agama dalam keadaan apapun serta memberikan gambaran toleransi beragama dalam berkehidupan sehari-hari selama berada di tempat yang memposisikan kita sebagai minoritas. Juga menegaskan bahwa doa seorang ibu amatlah penting dan hendaknya senantiasa di patri di ingatan untuk di jadikan sumber kekuatan untuk bertahan dan melewati hari demi hari.
Alfi Magfiroh –
Luar biasa sihh ma syaa Allah :”
guti.amedapazah –
Baguss dan mengesankan 👍