Novel Biografi Buya Hamka Karya Uda Akmal-Setangkai Pena di Taman Pujangga

Promo Spesial!
(10 customer reviews)

Rp72,250.00


Back Cover

Novel pertama dari dwilogi novel sejarah kehidupan Buya Hamka; Kisah kehidupan Buya di masa kanak-kanak, remaja, sampai usia 30 tahun

LIHAT VERSI E-BOOK

Kota Asal Pengiriman : Kota Jakarta Selatan

9 in stock

Description

Buku ORI Republika Penerbit

Spesifikasi

Kategori : Buku Novel
Ukuran : 13,5 x 20,5
Jenis Kertas Sampul: FC, art paper, 150 gr
Jenis Kertas Isi : BW, bookpaper, 55 gr

 

Novel pertama dari Dwilogi sejarah kehidupan Buya Hamka. Di buku ini dikisahkan dari masa kanak-kanak, remaja, sampai usia 30 tahun.

 

Malik terperenyak. Kata-kata ”obatilah hati ayahmu yang letih” itu dengan cepat membawa kembali kenangan sepuluh tahun terakhir hubungan mereka yang renggang. Terutama sejak sang ayah menceraikan ibunya, kejadian yang membuat Malik benci luar biasa kepada sang ayah sebelum mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya.

*
Hamka yang dikenal oleh rakyat Indonesia adalah sosok ulama, Ketua MUI, penceramah, cendikiawan, dan banyak lainnya. Namun di balik itu, ia juga merupakan sosok anak yang merasakan banyak sakit hati di masa kecilnya. Perceraian orangtuanya, kerinduan pada ibunya dan hubungan yang tak mulus dengan sang ayah, berpengaruh banyak pada sikap dan kepribadian Hamka dewasa.

Malik, nama kecilnya sebelum ia dikenal debagai Hamka, juga berhadapan dengan banyak kegagalan dan sakit bati, baik dalam hal pekerjaan dan asmara. Ia bahkan pernah mendirikan ’bisnis’ majalah sendiri, yang hanya berhasil terbit beberapa edisi. Dari semua cerita yang tak penuh bunga-bunga indah inilah, kita dapat banyak mengenal sosok Hamka yang lebih manusiawi, yang pernah marah dan kecewa, yang pernah kabur dari rumah dan ngambek pada orangtua, yang mirip dengan kita, pada pembaca.

Book Details

Weight 250 g
Dimensions 13.5 × 20.5 cm
Halaman

332

Tahun Terbit

2020

Author

Akmal Nasery Basral

Publisher

Republika Penerbit

Reviews

10 reviews for Novel Biografi Buya Hamka Karya Uda Akmal-Setangkai Pena di Taman Pujangga

  1. Anwarsidiq81

    Min ngidam buku ini wkwk
    Pokoknya dari perawakannya aja udh mantep

  2. RIFQIAN

    Asallamualaikum
    Subahanallah buku ini nih menyentuh dan menginspirasi banget kalo punya rezeky pengen banget beli buku ini tapi semoga allah memberkatiku dan mengasihiku untuk bertemu dengan buku ini pengen ngebaca banget . Semoga allah memberi jalan jalanku dan semoga pula yang membuat buki ini di ridhoi allah selalu usahanya semakin pesat dan maju amin .
    Terimakasih atas perhatianya
    Wasallamualikum.

  3. Ilham Akbar

    Salahah satu sosok teladan. Begitu banyak panutan yang bisa kita ambil dalam untaian bait-bait kehidupan Buya Hamka. Terlebih lagi ditengah-tengah peradaban yang gersang ini dibutuhkan sosok teladan yang bisa menghilangkan dahaga bagi setiap orang yg membutuhkan sosok teladan..

  4. Roni

    Aku sangat mengagumi pribadi beliau, aku suka baca2 buku beliau, hingga kini koleksi khusus karya beliau ada 7 di rak buku ku, aku sangat menikmati setiap lembarnya, setiap paragraf nya, dan setiap kalimatnya.
    Aku baca buku karya anak nya yaitu Ayah.. mengulas kepribadian beliau sebagai sesosok ayah yang begitu mendidik anaknya dan sangat bertanggung jawab terhadap keluarga.
    Bahkan ketika ia di benci oleh tokoh2 sayap kiri bahkan di tahan sebagai tahanan politik ia sabar dan tidak ada rasa benci terhadap mereka, disini aku sangat kagum kelembah lemburan hati beliau.

    Semoga aja aku bisa menikmati buku yg satu ini, yg baru terbit, agar aku bisa lebih memahami kepribadian beliau dari kanak2 sampai ia menua.
    Amin…

  5. ratna susilowatii

    Tafsir Al Azhar,adalah buku pertama beliau yang saya baca(masih SD). Saat beranjak dewasa, kekaguman saya bertambah ketika mengetahui tulisan itu dibuat di dalam penjara. Tak sabar saya ingin membaca kisah hidup beliau dalam versi yang ini(sebelumnya berupa biografi).
    Membaca buku yang ditulis dengan bahasa sederhana namun indah dibaca ini saya semakin yakin bahwa tak ada orang hebat yang jalan hidupnya lurus-lurus saja. Bahwa tak ada manusia yang sempurna, selalu ada sisi berbeda, yang jika dioptimalkan juga fungsi kebaikannya, hasilnya luar biasa!
    Terakhir, ini semakin meneguhkan saya tentang menulis. Dimanapun berada, apapun kondisinya, menulislah. Karena, dengan izin Allah, menulis sungguh memiliki daya dorong yang mumpuni untuk menggerakkan hati serta pikiran manusia. Dengan hikmah.

  6. Deti Kurniawati

    Assalamua’laikum.wr.wb

    Alhamdulillah bukunya sngat bagus, keren, dan menarik. Banyak isnpirasi, motivasi dan nilai2 positif yang bisa jadi pelajaran dalam kehidupan saya pribadi stelah sya membaca buku ini.
    klau boleh jujur, ini adalah buku pertama saya tentang biografi/sejarah yang saya baca, awalnya saya tidak bgitu tertarik dengan buku2 yang didalamnya menceritakan tentang biografi/sejarah seseorang, tapi setelah saya coba lihat2 buku tentang buya hamka yang ada di instagram @bukurepublika, saya sdikit tertarik dan ada rasa penasaran ingin membacanya.
    tidak lama kemudian sayapun membacanya, krna Alhamdulillah bukunya sudah ada dirumah (punya suami saya :D) hehe…
    Sedikit2 saya baca, smbil difahami dan dibayangakan juga, maa sya Allah… saya smakin penasaran dng kelanjutan ceritanya, smpai akhirnya slesai dlam 2 hari, mklum saya seorang ibu rumah tangga, jadi bacanya pun disela2 pekerjaan rumah,
    Menurut saya, buku ini sangat luar biasa, bisa mnceritakan sejarah seseorang dlam bentuk novel, sehingga sngat mudah difahami dan dimengerti, sngat cocok utk zaman milenial spt sekarang ini.
    Baarakallahufiikum, smoga smakin bnyak orang yang membaca novel ini, smakin bnyak pula orang yang mendapatkan manfa’atnya.

    Wassalamu’alaikum.wr.wb

  7. Meysy Deviani Putri

    Teruntuk Buya yang berhasil mengubah sejarah dalam penanya.
    Teruntuk Buya yang Umurnya kian bertambah di dunia karena karyanya terus hidup dilapisan masyarakat.
    Karena Satuan umur itu adalah Karya.

    Setiap buku yg dihadirkan Republika adalah buku yg bisa merubah logika biasa menjadi candu akan kebaikan.
    Buku Buya Hamka Salah satunya. Karya yang terus mengalir dan sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Aku ingin memeluk buku ini terus mengibarkan kebaikan melalui setiap lapis Kata yang penuh berkah.

    Semoga Republika memilihku si pecandu buku

  8. Salma

    Novel biografi yang sangat indah. Kita diajak menyelami masa kecil Buya Hamka yang ternyata sama seperti anak-anak lainnya.

    Banyak hikmah yang bisa dipetik dari buku ini, sukses terus dan ditunggu kelanjutannya 😊🙏

  9. havitarahma

    Membaca buku ini membuat saya semakin kagum dengan sosok Buya Hamka. Kisah Buya semenjak kecil hingga beliau menjadi ulama ternama disajikan dengan menarik. Bagian yang menarik bagi saya adalah adanya dialog antara Buya dan ayahnya. Flash back dan pengisahan setiap peristiwa penting diulas dengan sudut pandang yang unik dan khas sehingga pembaca ikut terlarut dalam pergolakan perasaan yang terjadi. Menunggu-nunggu untuk buku kedua novel Bapak Akmal Nasery Basral.

  10. Muhammad Ilham Alfaridzi

    Merupakan novel pertama dwilogi Buya Hamka yang ditulis oleh Akmal Nasery Basral, buku ini menceritakan masa kecil Buya Hamka sampai beliau berusia 30an. Dari buku ini, aku mengenal sosok pahlawan bangsa yang namanya terpatri abadi dalam sejarah Indonesia. Beliau adalah H. Abdul Malik Karim Amrullah atau yang akrab dikenal sebagai Buya Hamka.

    Dikenal luas sebagai ulama, nyatanya beliau tak sekedar cakap dalam ilmu agama tetapi juga sebagai sastrawan, penulis, sekaligus sejarawan. Kontribusinya dalam memerdekakan negeri ini sangatlah besar. Dan dibuku ini aku menemukan keteladanan beliau yang sangat mengagumkan.

    Semasa hidupnya, Hamka seringkali mengamati dan mengkritisi fenomena sosial yang ada disekelilingnya. Salah satunya, beliau dengan berani
    mengkritisi kondisi masyarakat Minangkabau yang masih banyak memandang manusia dari tahta dan harta. Realitas sosial inilah yang mengilhami Hamka menulis berbagai karya, yang isi ceritanya penuh dengan kritik dan cercaaan santun terhadap adat istiadat Minangkabau. Meskipun karya-karyanya banyak mengambil latar cerita Minangkabau, Hamka tetap mengobarkan semangat nasionalisme.

    Buku ini ditulis dengan diksi ringan serta bernuansa melayu yang indah, menjadikan kisah Buya Hamka lebih menarik untuk dibaca. Selain itu, penulis mampu menyampaikan makna keteladanan dan nilai-nilai kebaikan Buya Hamka lewat narasi yang ada.
    Lewat buku ini, aku, sebagai pembaca bukan hanya tau tentang kisah dari Buya Hamka yang begitu menarik, namun juga terinspirasi dan termotivasi lewat kisah inspiratif dari sosok Buya Hamka.

    Adapun kutipan favoritku dalam buku ini :
    “Memang aku menulis roman, tetapi bukan sembarang roman yang hanya mengutamakan cinta dan perasaan. Aku menulis roman untuk membawa pembaca ke jalan Tuhan” – Buya Hamka.

Add a review

Your email address will not be published. Required fields are marked *