Buku Referensi Agama karya Imam asy Syafi’i-al-Umm #1-16: Kitab Induk Fiqih Islam Mazhab Syafi’i

Description

Buku ORI Republika Penerbit

Spesifikasi

Kategori   : Buku Agama
Ukuran : 17 x 25
Jenis Kertas Sampul: FC, HC, art paper, 150 gr
Jenis Kertas Isi : BW, bookpaper, 55 gr

Kitab Fiqih rujukan utama mazhab Syafi’i yang banyak dianut oleh mayoritas muslim Indonesia

“Asy-Syafi’i seperti matahari bagi dunia, seperti keselamatan bagi manusia, maka apakah ada pengganti bagi kedua kenikmatan ini? “
—Imam Ahmad bin Hanbal

Menu Al-Umm 1-16

1. Thaharah (Bersuci) [ada wudhu, tayamum, haid] dan Shalat,
2.Shalat (lanjutan) [shalat berjamaah, shalat musfir, shalat Jumat, shalat khauf, shalat dua hari raya, shalat gerhana, istisqa (shalat minta hujan, shalat jenazah,
3. Zakat dan Puasa
4. Haji dan Hewan Kurban
5. Makanan, Nazar, Jual beli
6. Jula beli (lanjutan) [Gadai dan Pinjman]
7. Jual beli lanjutan [Syuf’ah, Qiradh, sewa Tanah, sewa binatang tunggangan, menghidupkan lahan mati], Hibah, Barang Temuan, Anak Temuan, Faraidh, dan Wasiat
8. Pembagian Fa’I dan Ghanimah, Rampasan Perang, Jihad dan Jizyah
9. Perlombaan dan Panahan, Perang, Pernikahan,
10. Pernikahan (lanjutan): Mahar, Syighar, Nafkah,
11. Pernikahan (Lanjutan): Talak, Fasakh, Iddah
12.Lian, Pelukaan yang Disengaja, Qisas, Qasamah,
13. Diyat, Had, Murtad,
14. Berbagi Pustusan Hukum: Hibah, Syirkah, Dakwaan, Utang, Warisan, Wasiat; Perbedaan Pendapat Ali bin Abi Thalib dan Ibnu Mas’ud: Wudhu, Mandi dan Tayamum, Shalat, Haji, Akikah, Jual Beli,
15. Berbagai Putusan Hukum (Lanjutan): Nikah, Mut’ah, Pembatalan Istihsan, Penolakan terhadap Muhammad bin Hasan, Pendapat-pendapat Imam al-Auza’i
16. Pendapat-pendapat Imam al-Auza’I (lanjutan), Budak Mukatab

Betul bahwa kitab al-‘Um ini menjadi rujukan setiap muslim yang bermazhab Syafi’iyah. Akan tetapi, siapa pun, sesungguhnya, perlu mempelajari, mengkaji, dan memahami, fatwa-fatwa Imam Syafi’i yang ada dalam kitab ini. Sebagai pijakannya, kita laksanakan pesan Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa, “Jika sebuah hadis bertentangan dengan perkataanku, maka buanglah perkataanku di belakang tembok.” Tentunya, lebih-lebih lagi bila bertentangan dengan Al-Qur’an. Bila semua mengedepankan Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka tidak akan ada lagi perselisihan di antara umat Islam hanya karena perbedaan pemahaman. Insya Allah.