Description
Garis perjalanan hidup setiap manusia telah ditetapkan sejak dalam kandungan. Rejeki telah tersedia. Ajal telah tentu. Amal usaha telah terbentang. Inilah “Lembaga Hidup”. Tuangan yang berbentuk menurut barang-barang yang dicita-citakan akan tercipta setelah bahan-bahannya dituangkan ke dalamnya.
Melalui buku ini, Buya Hamka mengajak kita untuk berikhtiar menuang lembaga hidup kita masing-masing dengan berbagai kewajiban sesuai tuntunan Islam dan tidak membiarkannya menjadi sebatas lembaga. “Marilah berusaha, moga-moga sesuailah usaha kita dengan ketentuan yang telah disediakan Tuhan buat kita,” nasihat Buya.
Di buku ketiga seri Mutiara Falsafah Buya Hamka ini ragam kewajiban diuraikan, mulai kewajiban kepada diri pribadi, keluarga, masyarakat, ilmu pengetahuan, tanah air, politik, hingga harta benda. Dan, di atas semua itu, diuraikan juga kewajiban yang terpenting; kewajiban kepada Allah Swt.
hnfirdaus22 –
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Allhamdulillah dan terimakasih kepada Republika Penerbit yang telah sudi terus menghidupkan karya-karya ulama besar ini (buya hamka) yang sangat penomenal atas sastra dan sungguh manfaat bagi setiap pembaca yang ketika membaca tak pernah jenuh dengan kata-kata indah ini, semoga republika penerbit terus mencetak karya” buya hamka, dan dengan mencetak karya-karya buya hamka semoga jajaran redaksi republika penerbit mendapatkan pahala aamiin, mantull daah pokoknyaaa …
Salam literasi @hnfirdaus22