Novel Bestseller Karya Asma Nadia- Cinta di Ujung Sajadah

Promo Spesial!
(4 customer reviews)

Rp80,100.00


Back Cover

Kenapa saya menulis buku ini? Karena saya ingin menghangatkan kembali cinta ibu
di hati pembaca.—Asma Nadia

LIHAT VERSI E-BOOK

Kota Asal Pengiriman : Kota Jakarta Selatan
SKU: 978-602-7595-13-2 Category: Tags: , , , ,

Description

Spesifikasi

Kategori   : Buku Novel
Ukuran    : 13,5 x 20,5
Jenis Kertas Sampul: FC, art paper, 150 gr
Jenis Kertas Isi : BW, bookpaper, 55 gr

 

Tak hanya berkisah tentang kerinduan akan ibu, tetapi juga persahabatan dan cinta.

Belasan tahun menjalani hidup sebagai piatu, Cinta bahkan tidak tahu wajah ibunya. Ayah dengan sempurna melenyapkan setiap jejak perempuan terkasih itu. Saat Ayah menikah dengan Mama Alia, dan membawa dua saudara tiri, Cinta semakin tersisih.
Ketika surga terenggut dari hari-hari Cinta, lelaki itu hadir. Makky Matahari Muhammad yang humoris namun santun itu, mengenalkannya pada duania lain yang memberi kebahagiaan. Hingga sebuah rahasia besar belasan tahun lalu terbongkar dan CInta harus menempuh perjalanan jauh yang memisahkannya dengan laki-laki itu.

***

Novel yang memberikan porsi pada cinta, tanpa ada kedzaliman pada hati. Hingga cinta tak kenal galau. (Hamid Zanath Zayn)
Cerita cinta api yang lebar. Nggak melulu cinta sama sang Makky, tapi juga cinta bunda dan keluarga, sahabat, dan of course kepada Allah, make me love this book. (Linbud binti Buyung)
Sungguh cerita yang menguras air mata. Tak bosan membaca novel ini berulang kali. Mengajarkan pembaca akan arti “surga di bawah telapak kaki ibu”. Menghibur sekaligus menjadi teladan bagi pembaca untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan. (Ocha Thalib)

Book Details

Weight 250 g
Dimensions 13.5 × 20.5 cm
Author

Asma Nadia

Publisher

Republika Penerbit

Reviews

4 reviews for Novel Bestseller Karya Asma Nadia- Cinta di Ujung Sajadah

  1. Hanifah

    Bismillahirrahmaanirrahiim…
    Ibu, kususuri jejak surgamu agar engkau tahu aku rindu. Quotes pembuka yang langsung bikin merinding. Cinta di Ujung Sajadah adalah novel karya Asma Nadia pertama yang aku baca dan langsung membuatku jatuh cinta juga kepada penulisnya dan sejak itu aku mengidolakan beliau. Novel yang sudah 3 kali kubaca tetapi tak pernah bosan dan yang terakhir aku mengajak sahabat tercintaku membacanya bersama.
    Rindu.
    Adalah kata magis yang mewakili novel ini. Dengan piawai, penulis menghayutkan pembaca ke dalam kehidupan si pemilik mata peri, Cinta Ayu dalam menuntaskan dahaga rindunya pada sosok terkasih yang telah lama pergi.
    Juga ketiadakadilan yang dialaminya karena ulah Ibu dan 2 saudara tirinya. Hal yang justru menumbuhkan kepribadian yang tangguh dalam Cinta. Disisi lain ada orang-orang yang mendukungnya, Mbok Nah dan sahabat-sahabatnya. Orang-orang yang selanjutnya turut menemani cinta menelusuri jejak-jejak yang dirindukan.

  2. Renaldi

    Masyaa Allah Mba Asma Nadia adalah seorang penulis yang baling aku kagumi, karya2nya yang luar biasa membuat novel yang dimana selalu membuat pembacanya tergugah samapai tak jarang mengeluarkan air mata saat membaca karyanya.
    Aku suka banget. Semoga lebih banyak lagi karya-karya yg akan dibuat Mba Asma Nadia. Aamiin..

  3. Khoirun nisa

    Semua keberhasilan adalah berkat usaha dan do’a, maasyaa Allah sudah banyak buku yang bunda Asma Nadia tulis, menjadi motivasi bagi kami penulis pemula. Salah satunya buku “cinta diujung sajadah” aku ingin membacanya untuk mengambil pembelajaran

  4. Refinbl

    Covernyaa donggg so cute, gemes bangettt😍

    Melalui kisah ini, kita diajak menelusuri lorong waktu, menjejak setiap titian rindu, hingga rindu sampai pada tempat tujuan. Benar-benar seakan kita ikut serta didalamnya. Dan sungguh, benar-benar membolak-balikkan hati, gejolak perjalanan yang ada, dari senang, sedih, kecewa, bahagia, semua menyatu. Cinta, kebencian, kekecewaan, persahabatan, dan kasih sayang, semua terasa!
    Cinta dan kasih sayang disini gak melulu soal pasangan ya! Tapi lebih besar dari itu, cinta dari seorang yang telah sudi mengandung selama 9 bulan.

    “Entah lelaki mana yang Dia kisahkan sekali ini: yang tenggelam dalam pertobatan tersebab melintas kekhilafan yang gagah menentang fitnah dan muslihat bujuk rayu atau yang meminta selimut karena di lidahnya tersimpan amanat?” – Hal 45

    Hampir di setiap bagian awal babnya, terselip kata-kata seperti diatas, yang akan membuat kita jadi menerka-nerka, kisah seperti apalagi dibalik sajak indah ini? Makin penasaran deh!

    Bunda Asma Nadia dengan kepiawaian yg dimiliki, membuat Endingnya, that GREAT! Tak bisa berkata apa-apa, sempurna. Sungguh tak terduga.

Add a review

Your email address will not be published. Required fields are marked *